Andrian Yamin
3EB05
21207258
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran Permukaan = Curah Hujan – Resapan ke dalam tanah
` Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
1.2. Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan batasan – batasan yang telah diuraikan diatas, mka permasalahan studi ini dapat dirumuskan :
1. Apa pengertian dan penyebab terjadinya banjir?
2. Bagaiman manusia dapt terkena banjir
3. siapa yang hrus bertanggung jawab dlam muibah banjir?
1.3. Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam studi ini adalah masalah yang dibahas dalam studi ini adalah melakukan tinjauan perencanaan teknis untuk mencegah banjir lebih dari yang sekarang ini.
1. kondisi dari permukaan laut
2. Sistem aliran sungai
1.4. Tujuan Studi
1. Mengevaluasi terjadinya banjir yang terjadi secara menyeluruh.
2. Dalam studi ini diharapkan dapat mebantu untuk mncegah penyebab dari banjir ini dengan antisipasi yang diberikan dlm penulisan ini.
3. Merencanakan untuk menghindarkan banjir yang lebih lagi dari yang sekarang ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran Permukaan = Curah Hujan – Resapan ke dalam tanah
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
2.2 Akibat Banjir
Banjir daripada laut boleh menyebabkan limpahan kepada penebat banjir dan akan menyebabkan benteng semula jadi ini musnah. Kawasan disebalik pertahanan pesisir pantai ini mungkin terdedah kepada bahaya. Banjir daripada laut boleh disebabkan oleh ribut taufan, air pasang tinggi, tsunami, atau gabungan unsur-unsur berkenaan. Oleh kerana kebanyakan komuniti masyarakat terletak berdekatan dengan pesisir pantai, masalah ini menjadi ancaman utama di seluruh dunia.
Banjir berlaku apabila sesuatu kawasan, selalunya kawasan rendah, ditenggelami dengan air. Banjir yang buruk biasanya akan berlaku apabila air sungai melimpah tebing sungai berkenaan. Satu contoh kejadian ini ialah pada bulan Januari 1999 di Queensland. Banjir berlaku apabila tanah dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat menyerap kesemua air. Air itu kemudian mengalir di atas tanah berkenaan. Air ini tidak dapat ditampung oleh aliran sungai atau kolam semulajadi atau disimpan dalam tempat takungan air buatan manusia.
2.3 Segmen aliran Sungai
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir.
1. Daerah hulu: terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.
2. Daerah tengah: umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah hizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai.
3. Daerah hilir: umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri-dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Dari karakter segmen-segmen aliran sungai itu, maka dapat dikatakan bahwa :
1. Banjir merupakan bagian proses pembentukan daratan oleh aliran sungai. Dengan banjir, sedimen diendapkan di atas daratan. Bila muatan sedimen sangat banyak, maka pembentukan daratan juga terjadi di laut di depan muara sungai yang dikenal sebagai “delta sungai.”
2. Banjir yang meluas hanya terjadi di daerah hilir dari suatu aliran dan melanda dataran di kiri dan kanan aliran sungai. Di daerah tengah, banjir hanya terjadi di dalam alur sungai.
2.4 manusia bisa kena banjir?
1. Untuk banjir yang secara langsung berkaitan dengan aliran sungai, secara sederhana dapat kita katakan bahwa manusia dapat terkena banjir karena: Tinggal di dataran banjir. Secara alamiah, dataran banjir memang tidak setiap dilanda banjir. Ada banjir tahunan, 5 tahunan, 10 tahunan, 25 tahunan, 50 tahunan atau bahkan 100 tahunan. Interval tersebut tidak mesti sama untuk setiap sungai, dan hanya dapat diketahui bila dilakukan pengamatan jangka panjang. Hal ini yang kadang tidak disadari oleh manusia ketika memilih lokasi pemukiman. Apalagi bila pendatang yang tidak mengenal karakter suatu daerah di sekitar aliranb sungai tertentu.
2. Tinggal di dalam alur sungai di segmen tengah. Karena banjir kadang-kadang terjadi, maka kesalahan ini juga sering tidak disadari.
Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat kearifan lokal yang berkaitan dengan banjir ini. Mereka yang tinggal di daerah yang rutin dilanda banjir, membangun rumah-rumah mereka dengan konstruksi rumah berkaki atau rumah panggung.
Mengapa manusia yang salah?
Karena tanpa kehadiran manusiapun banjir yang merupakan proses alam itu pasti terjadi. Menurut ilmu geologi, banjir seperti itu telah lama berlangsung, yaitu sejak air terdia melimpah di Bumi, jauh sebelum manusia hadir. Banjir itu merupakan suatu cara atau mekanisme yang dengan cara itu Tuhan membangun dataran yang subur untuk kepentingan manusia yang datang kemudian. Cara Tuhan membangun delta-delta sungai yang besar yang dari dalamnya sekarang manusia mendapatkan minyak.
Jadi, agar tidak terkena banjir, sebelum membangun rumah atau pemukiman, kita harus mengenal terlebih dahulu karakter dari tempat yang akan kita pilih sebagai tempat tinggal. Tidak asal bangun do sembarangan tempat.
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat[1]. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir
Hujan monsun dapat mengakibatkan banjir besar di negara-negara yang terletak di dekat khatulistiwa seperti Bangladesh, karena panjangnya musim hujan di sana.Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di Bangladesh.
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah (seperti Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut tsunami yang menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai.
Pada masa prasejarah, beberapa banjir besar diperkirakan pernah terjadi berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan, termasuk:
•Pembanjiran Laut Mediterania (Laut Tengah) sekitar 6 juta tahun lalu. Sebelumnya ia merupakan sebuah padang pasir setelah pergerakan kontinental telah menutup Selat Gibraltar (antara 8 atau 5.5 juta tahun lalu).
•Penbanjiran Laut Hitam yang disebabkan meningkatnya ketinggian Laut Mediterania seiring berakhirnya zaman es terkhir (sekitar 5600 SM).
•Seiring berakhirnya zaman es di Amerika Utara, sebuah banjir besar terjadi karena pecahnya bendungan es yang menahan Danau Agassiz.
•Banjir Missoula di Washington, juga karena pecahnya bendungan
BAB III
PENUTUP
3.I kesimpulan
Banjir telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi banjir diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Banjir memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka banjir hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
3.II Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini.
DAFTAR PUSTAKA
Satriago H., Himpunan istilah lingkungan untuk manajemen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996
Foley G., Banjir, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993
Bliefert C., Umweltchemie, Weinheim: VCH Verlagsgesellschaft mbH, 1994
ATAL, Amt für Technische Anlagen und Lufthygiene, Luft, Bessere Luft im Kanton Zürich, Hombrechtikon: Druck AG,1992
BAPEDAL, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Himpunan Peraturan Tentang Pengendalian Pencemaran lingkungan. Jakarta: 1996
Selasa, 09 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar